Demi Keselamatan, Tepong Vespa Racing Harus Terikat Kuat

19906
Vespa racing Indonesia terus berkembang
Vespa racing tak pernah mati

OtomotifZone.com-Tasikmalaya. Bosen gak saat sebuah race dikuasai motor Jepang melulu, ada yang jenuh ada yang asyik, namun dalam sebuah event terselip 1 atau 2 race kelas silebah bohay asal negeri Pizza, tentunya nuansa akan berbeda.

Tepong kanan sering terlepas saat terjadi benturan
Tepong kanan sering terlepas saat terjadi benturan

Raungan knalpot 2Tak penuh dengan lengkingan tinggi dan wanginya oli samping menambah aroma racing semakin kentara, pertarungan seru saling overtake kadang membuat salah satu atau bahkan keduanya bisa makan rumput atau cium tanah air, nah efek gusraknya itu kadang meninggalkan sebongkah tutup mesin sisi kanan Vespa yang terbuat dari Plat besi.

Efek crash, Tepong/tutup mesin Vespa sering lepas, sangat berbahaya
Efek crash, Tepong/tutup mesin Vespa sering lepas

Tepong namanya, sebongkah setengah bulatan ini sering tertinggal, bisa disisi lintasan bahkan jika crash di dalam lintasan, tutup mesin si semok bahkan tergeletak dilintasan, jika lintasan kosong mungkin tidak ada masalah, namun saat racenya padat pembalap, tidak mustahil, sang tepong akan menjelma menjadi polisi tidur jadi-jadian yang bisa bikin Vespa terbang melayang melindas gundukan.

Tepong kanan sering terlepas saat terjadi benturan
Tepong kanan sering terlepas saat terjadi benturan

Ngeri kaaan…??? naaah bagusnya, para mekanik harus bikin dudukan baru buat pengunci tepong agar tidak mudah lepas saat kena benturan ataupun goncangan keras, karena tepong bagian kanan hanya menggunakan kunci non permanen yang bisa buka tutup, salah satu trik simpel, tambahkan plat dengan lebar dan panjang 5 centimeter kemudian dilas pada tepong bagian depan bawah, kemudian bor bodi Vespa dan diberi dudukan baut sebagai pengunci, ribet dan lama memang jika buka dan pasangnya, namun sangat aman saat race berlangsung.

Ribet dikit tak mengapa, daripada bikin celaka diri sendiri bahkan orang lain…

Penulis : Edi Batrawan | photo : Edi Batrawan