IRSA Jembatani Diskusi Penyediaan Fasilitas Keselamatan Pejalan Kaki

231
IRSA

OtomotifZone.com – Jakarta. Salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) adalah peningkatan pertumbuhan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.

Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia, fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2016 mencapai 25.869 jiwa. Meningkat dibanding tahun lalu yang 24.336 jiwa.

Dampak dari kecelakaan LLAJ kiranya berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Tingginya kerugian ekonomi akibat dari kecelakaan lalu lintas berkontribusi menurunkan angka PDB sebesar 2,9 – 3,1% atau setara dengan kerugian ekonomi sebesar Rp 205 – 220 triliun.

Selain itu, kerugian materi yang dialami korban kecelakaan pada 2014 mencapai lebih dari 250 milyar.

Bukan hanya itu, ditilik dari sisi kesejahteraan, 62% korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan kesejahteraan. Dan 20% korban luka berat akibat kecelakaan lalulintas mengalami penurunan kesejahteraan.

Faktor-faktor penyebab kecelakaan LLAJ juga ditunjang dengan menurunnya minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Faktor penyebabnya adalah menurunnya tingkat pelayanan angkutan umum, dimana kualitas sarana dan prasarananya masih dibawah standar.

Begitupula fasilitas pejalan kaki, belum mendapat perhatian khusus pemerintah kota dan kabupaten. Pejalan kaki merupakan kelompok pengguna jalan yang rentan menjadi objek kecelakaan.

Kasus kecelakaan pejalan kaki juga marak dipicu perilaku pejalan kaki yang tidak tertib. Seperti menyeberang tidak pada zebra cross atau jembatan penyeberangan.

Terkait hal tersebut, Rabu (25/10) bertempat di Gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jl. Taman Suropati No.2, Jakarta Pusat, berlangsung sesi diskusi antar Pemerintah Daerah, Kota dan Kabupaten, yang menjadi Finalis Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2017.

Dengan topik Revitalisasi Pengelolaan Angkutan Umum Menuju Angkutan yang Nyaman dan Berkeselamatan. Serta Penyediaan Fasilitas Pejalan Kaki yang Berkeselamatan.

Indra Baruna, Direktur Utama Adira Insurance mengatakan sharing sessions ini merupakan bagian dari perjalanan penyelenggaraan IRSA sejak dua tahun lalu.

“Kami sangat antusias dapat menyediakan forum untuk mempertemukan Pemerintah Kota dan Kabupaten finalis dengan instansi terkait,” ucapnya.

Sehingga hasil dari forum ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayahnya.

Adanya diskusi ini menjadikan IRSA bukan hanya sekadar penghargaan. Melainkan mampu merangkul berbagai pihak untuk saling bersinergi mewujudkan zero accident di Indonesia.

Selama penyelenggaraan, IRSA telah bekerjasama dengan 5 pilar keselamatan LLAJ. Yakni Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Kementerian Kesehatan.

Naskah & Foto : Alun Segoro