OtomotifZone.com-Bandung. Masih inget gak brosis….maraknya knalpot brisik yang sering muncul dijalanan saat kita berkendara..?? naahh. beberapa hari yang lalu Ridwan Kamil melakukan tindakan pembelajaran sekaligus peringatan para pemakai motor dengan knalpot ala racing yang bersliweran dijalanan dengan menyuruh pengendara motor yang menggunakan knalpot brisik bin gandeng untuk mendengarkan raungan suara brisiknya knalpot didekat telinga si empunya motor sambil sang wali Kota Bandung membleyer gas motor berulang-ulang.
Tindakan spontanitas sang walikota menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat umum, dimana berita tentang tindakan sang walikota sudah tersebar luas baik media cetak, elektronik dan media sosial yang dengan gencar memberitakan hal tersebut. Ada yang setuju dengan tindakan tersebut dan banyak juga yang menyayangkan sikap yang cenderung arogan sang walikota tersebut.
Alih-alih bertanya kepada yang punya otomotif di Jawa Barat, OZ mencoba menanyakan sikap Kang Emil kepada H Rio Teguh Pribadi selaku Ketua Pengprov IMI Jabar perihal itu, “saya tidak setuju tindakan Kang emil menghukum pengguna knalpot brisik seperti itu, kan masih banyak cara lain memberi pelajaran. Itukan ranahnya kepolisian bukan ranahnya walikota. Saya sendiri sangat tidak suka dengan knalpot brisik tapi bukan begitu cara menghukum, apakah pemerintah dalam hal ini instansi terkait sudah memiliki alat pengukur kebisingan (desible) sehingga bisa langsung memvonis ini knalpot layak atau tidak layak, pembatasan sama dengan mengkebiri kreatifitas, pemerintah segera menghomologasi knalpot dan segera ditinjau ulang tentang UU no.22 tahun 2009 tentang knalpot, kenapa urusan knalpot jadi bikin ruwet, padahal kreatifitas inilah yang banyak menghidupi orang banyak terutama di pulau jawa sebagai basis produksi knalpot, pemerintah dah instansi terkait harus duduk bersama membahas masalah yang menurut saya sudah menasional” Tegas Rio Teguh.
Nah lhoo…….Bandung nyaman pasti idaman kita semua brosis….tapi tindakan yang berlebihan apalagi ini sang walikota sungguh sangat tidak bijaksana.
Ayoo kalau mau sama-sama terbuka, pemerintah juga harus membatasi jumlah produksi kendaraan dan masa pakai kendaraan dan yang paling penting segera sosialisasi mana knalpot yang layak atau tidak layak…..
Hukuman sangat perlu, sosialisasi lebih penting. Kreatifitas dibatasi kapan mimpi Bandung Juara terbukti. Saatnya yuuk duduk bersama bahas yang gini..biar semua tersenyum dan tidak ada yang tersakiti.
penulis : Edi Batrawan | Foto : Edi Imola