Senna SN, ‘Drivertainment’ Tembok Chinanya Rotax Asia

37
Senna SN sulit ditembus
Senna SN sulit ditembus

OtomotifZone.com-Sepang. Bermodal tunggangan kenceng, setingan engine dan chassis kompetitif jika saat berlaga dalam satu race berada dibelakang Senna SN, semua modal diatas akan sia-sia dan harus bersabar hingga hanya trouble saja yang bisa mengalahkannya.

Bukti itu sudah OtomotifZone.com lihat sendiri saat mahasiswa Binus Jakarta ini berlaga, baik laga Nasional maupun internasional, raja Blocking sudah melekat pada diri Senna SN, banyak makan asam garam didunia karting ini membuat dirinya begitu sensitif dan faham betul dari arah mana suara desingan mesin lawan saat dirinya berada didepan.

Gokart lebih pelan dari lawannya, sering membuat prustasi lawan saat dirinya berada didepan, tidak sedikit yang sudah mengalaminya, Melvin Moh asal Malaysia, Eshan Pieris asal Srilanka, Tai Zulberti asal Philipina hingga Prassetyo Hardja sudah mengalaminya, bak ‘Tembok China’ yang begitu kokoh sangat sulit untuk ditembus lawan meski berusaha semaksimal mungkin ambil celah diberbagai sudut, karena pengalaman, tentunya itu salah satunya yang membuat dirinya sudah untuk dilalui.

Senna SN pegokart berpengalaman
Senna SN

“Hanya pembalap yang berpengalaman saja yang mampu menguasai gokart dalam kondisi track licin dan basah total seluruh track, baru Senna yang saya lihat cukup berpengalaman dalam hal ini”, terang Paul David, race director, saat OZ berbincang saat gelaran Prefinal dalam kondisi hujan, Senna SN begitu tenang mengendalikan agresifnya Tai Zulberti yang begitu kencang gokartnya tapi selalu kalah dalam pengambilan line hingga menyerah hingga garis finsih, hal tersebut juga terlihat saat race final, Prassetyo Hardja harus menunggu selama 17 lap lebih sebelum akhirnya Senna pasrah dengan kempesnya 2 ban depannya, namun dengan segala keterbatasannya, masih mampu bertahan dan menempati runner up dikelas DD2 senior.

awalnya Senna datang hanya jadi mentor Agi Borneo
awalnya Senna datang hanya jadi mentor Agi Borneo

Prassetyo Hardja, sang juara DD2 Senior Asia 2017 dan juara AMC seri 1 2018 ini juga menuturkan, “Senna memang susah ditembus saat berada didepan, kita harus sabar dan pintar cari celahnya saja, nutupnya jago dan pendengaranya sensitif saat mendengar suara mesin dibelakangnya”.

Suguhan menarik yang tampilkan Senna SN membuat gelaran Asia Max Challenge 2018 putaran perdana tidak menjadi monoton seperti saat menyaksikan laga final kelas Junior dan Senior Max, Senna SN benar seorang driverman penghibur saat kompetisi penuh berlangsung.

Senna SN the real Drivertainman.

Penulis : Edi Batrawan | photo : Edi imola