Komisi Grasstrack IMI Jabar Ancam Bubar Jika Kejurda Tidak Dievaluasi

1337
Mirisnya kelas Senior Jawa Barat

OtomotifZone.com-Majalengka. Gosip Kejurda Grasstrack IMI Jabar 2017 dibagi 2 Region akan kusut rupanya memang terjadi dengan sendirinya.

Alih-alih terobosan baru agar pembalap bisa bertarung diregion bagian timur dan barat dan mempunyai peluang menjadi jawara di wilayahnya tidak terbukti sama sekali, khususnya untuk kelas Junior, dan semakin parah terjadi dikelas Senior.

diskusi komisi grasstrack dilapangan
diskusi komisi grasstrack dilapangan

Seperti yang diberitakan OtomotifZone.com sebelumnya, dimana di region barat tidak menggelar 2 kelas wajib kejurda karena tidak ada pembalap, di 2 region tersebut juga untuk bicara masalah idealisme sebuah kelas kejurda sudah tidak memenuhi syarat dan kriteria untuk mengusung siapa yang akan mendapat tiket menuju grand final. karena kelas senior wilayah Timur hanya dihuni 4 pembalap asli wilayah dan 1 pembalap wilayah lain, dan kelas wajib kejurda bisa digelar karena ada subsidi pembalap junior ikut bertarug dikelas senior, demikian juga yang terjadi diwilayah barat.

Aceng Marani, anggota komisi Grasstrack Jawa Barat
Aceng Marani, anggota komisi Grasstrack Jawa Barat

Komisi Grasstrack IMI Jabar sebagai kepanjangan tangan pengprov dilapangan juga rupanya mengalami kebingungan terhadap regulasi baru yang belum terserap secara merata, baik secara informasi maupun sosialiasi, terbukti saat meeting juri sirkuit Caxra 13 Lemah Sugih Munggu Kemaren (16/7), juri satu dan lainnya serta para RC yang dihuni anggota komisi kebingungan, ditambah komplain dari club penyelenggara yang babak belur, dari minimnya pembalap hingga harus menonkuotakan hadiah menjadi dasar pemikiran para anggota komisi menuntut Pengprov IMI Jabar segera mengevaluasi kejurda Grasstrack.

Ayi Salju
Ayi Salju

“Kami yang dilapangan harus berbenturan langsung dengan pelaku, sementara suara kami dilapangan tidak ditanggapi secara positif oleh organisasi, jelas-jelas Jawa Barat kekurangan pembalap, terutama kelas senior, ko masih memaksakan kejurda dibagi 2 region tetap digelar, penentuan point dan syarat mengikuti minimal 2 seri atau penuh juga menjadi kebingungan kami, kasihan pembalap dilapangan, jika kondisi seperti ini dipaksakan, saya pribadi dan teman-teman lebih memilih mundur dari komisi, tolong dengar suara kami dilapangan”, papar Aceng Marani, diamini Ohan, anggota juri, Deden, Yusep Suheri, Abah Tomer dan Ayi Salju sebagai COC gelaran di region timur, hal senada juga dilontarkan pelaku grasstrack region barat seperti Nuke Ahadiyat, Asep Huis dan pelaku garuk tanah lainnya.

Mumpung belum menjadi bubur, ayo diracik lagi menunya agar lebih nikmat, meski nasinya terlalu lembek.

Maju terus grasstrack Jawa Barat.

Penulis : Edi Batrawan | photo : dok OZ