OtomotifZone.com-Boyolali. Kelas pemula yang masih bawa motor 2T jangan takut kalah kencang dengan serangan mesin-mesin 4T yang makin gila-gilaan juga dalam urusan oprek dapur pacu. Biarpun namanya kelas bebek standar pemula untuk golongan 4T boleh di up sampai 130cc biar imbang melawan 2T. Kalau sama-sama 110cc ya Jupiter atau Blade jelas banyak kalahnya. Klep sama rasio juga boleh saja sedikit modif. Pengapian banyak juga yang pakai comotan merk motor berlimiter tinggi. Bahkan sembunyi-sembunyi pakai produk aftermarket yang konon gak boleh. Itu sudah di permudah dengan spare part yang siap pakai semacam head, noken, piston ibaratnya. Sempat terfikir bebek 2T akan musnah dengan di hapusnya kelas Bebek Modif 2T Senior. Andalannya ya cuma di kelas pemula ini. Wilayah Jateng dan sekitaran Jatim masih ada kok Fiser kencang lawan Jupiter. Ini dia yang bikin.

Budi Santoso, lebih akrab jika di panggil Pak Ucok dari Manual Speed Boyolali. Mekanik yang masih setia dengan korekan F1ZR di kelas Bebek Standar adalah orang handal untuk urusan membuat kencang motor yang sudah stop produksi ini. “Mereka yang pakai 4T di kelas Bebek standar adalah orang yang sudah angkat tangan dengan motor 2T. Mereka pilih paket yang mudah karena motor 4T banyak sparepart siap pasang. Sangat berbeda di banding motor seperti F1ZR. Kan gak ada yang jual sparepart aftermarket khusus. Main 2T menurut saya tidak bisa diukur settingannya, lebih banyak ke feeling untuk bermain di kelas ini,” buka Pak Ucok.

Dirinya lalu buka rahasia bikin motor grasstrack 2T jenis F1ZR yang mampu bermain ganas buat melawan rombongan 4T. Pertama memperlancar jalan masuk bahan bakar. Mulai reamer bibir karbu depan belakang, memfokuskan semburan di manifold dengan mengecilkan lubangnya. Setelah itu dibuat langsung menuju perut alias ruang bakar dengan cara menghilangkan tonjolan atas dari membran. Kedua lanjut ke ruang kerja bagian penggerak. Ini dia yang bikin putaran mesin terus stabil mengayun kalau mesin sudah mulai berputar. Balancer atau bandul tambahan di samping bandul bawaan motor. Bingung kan membayangkannya, lihat foto aja.

Besi as bandul bagian luar mepet di calter kanan penempatannya. Teori disini mirip bandul di mesin gerinda duduk. Biar gasingannya lebih mantab.

“Mepet, tentu ada dinding mesin yang di buang biar bandul tambahan ini tidak nyangkut. Silahkan di foto, di contek gak apa-apa mas. Belum tentu hasilnya sama kok,” tawa Pak Ucok. Kelas standar wilayah perut ya gak bisa di otak Atik. Piston minimal oversize 50 untuk Pak Ucok. Sampai knalpot pun ikut di setting. Bagian bawah ada pemotongan sekitar 2cm.
Dan terakhir adalah rangka. “Rangka untuk motor dari saya juga di perhatikan. Turut mempengaruhi kinerja semuanya. Motor kencang kalau rangka tidak beres tetap kurang maksimal. Mesin ikut bekerja ekstra untuk mengimbangi rangka yang kurang pas disaat jumping atau di trek lurus,” ucap mekanik yang sudah berkolaborasi dengan 107 Frame Boyolali. Lihat saja beberapa pembalap yang sudah naik dengan mesin Fiser dari Manual Speed – 107 Frame seperti Dedy Brekele, Mamo SS, Deni Setyawan, Ganang AP, dan pembalap yang bermain di wilayah Jawa Timur kalau di hitung mencapai sepuluh pembalap. Sulit di lawan..

“Sparepart F1ZR itu masih mudah mendapatkannya, aman mas,” tutup Pak Ucok yang terkenal sampai sekarang belum punya kompresor di bengkel balapnya. Jangan tanya Racing Kita disini. 90% asli kesenian tangan dengan peralatan seadanya. Makanya pakai nama Manual Speed. Membersihkan bagian yang kotor cukup poles kain dan “Sebul hwull..”. Tapi jangan heran dengan hasilnya. Faithful for 2 stroke!
Pak Ucok (Manual Speed)
Jl. Jatinom-Drajitan.
Keposong, Musuk, Boyolali, Jateng.
Contact Person : 082210704495
Penulis : Hafid | Foto : Hafid