Plat Merah Jabar Gunakan Mobil Listrik: Ini Kata Ridwan Kamil

1444

OtomotifZone.com – Bandung. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) secara resmi menyerahkan tiga unit mobil listrik kepada Gubernur Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan memanfaatkan mobil listrik murni untuk pertama kalinya. Melalui seremoni ini, Pemprov Jabar resmi membeli 2 unit IONIQ Electric dan 1 unit KONA Electric. Unit tersebut nantinya akan digunakan sebagai mobil operasional dinas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (29/12)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, “Ini adalah momen yang sangat bersejarah. Saya sangat mengapresiasi serta mendukung inovasi berbasis teknologi khususnya mobil listrik dari Hyundai. Pada tahun 2021, kami akan mulai bertransformasi ke era listrik. Oleh karenanya, menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk dapat mengajak dan menjadi contoh bagi warga kami di Jawa Barat untuk mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik. Selain itu, kami juga ingin memberikan apresiasi atas investasi Hyundai di Cikarang, semoga dapat memberikan kontribusi lebih baik lagi bagi Indonesia. Sekali lagi, terima kasih atas dukungannya. Kami percaya, Hyundai akan sukses dengan produk mobil listriknya di Indonesia, serta sejalan dengan visi kami untuk menjadikan lebih banyak mobil yang ramah lingkungan di tahun-tahun mendatang.”

Ridwan Kamil

Dengan menerapkan penggunaan mobil listrik, Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Darat. Sehingga kedepannya dapat terus menyukseskan program pemerintah dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Presiden Direktur Hyundai Motors Indonesia, SungJong Ha yang turut hadir pada acara serah terima tersebut mengatakan, “Hari ini kami menyerahkan IONIQ Electric dan KONA Electric kepada Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi IONIQ Electric dan KONA Electric di Indonesia setelah diluncurkan pada November 2020. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkolaborasi dengan inisiatif Pemerintah Indonesia dalam mempercepat ekosistem mobil listrik di Indonesia.”

“Kami juga senang karena selain inisiatif dari Pemprov Jabar hari ini, kami juga telah menyaksikan komitmen lain dari Kementerian Perhubungan yang sudah dan akan memanfaatkan mobil listrik murni sebagai mobil operasionalnya di tahun depan. Kami berharap kedepannya akan semakin banyak lagi pemangku kepentingan yang akan mendukung ekosistem mobil listrik murni dalam mewujudkan mobilitas masa depan dan teknologi ramah lingkungan,” tambah SungJong Ha.

IONIQ Electric dan KONA Electric adalah yang pertama di segmennya dengan pengoperasian penuh menggunakan baterai. Inovasi yang dihadirkan pada kedua model EV tersebut telah dibuktikan dengan apresiasi dan penghargaan dari global. Selain itu, KONA Electric telah melampaui 100.000 pencapaian penjualan global, lebih dari dua tahun sejak diluncurkan pada tahun 2018.

IONIQ Electric dirancang dengan pendekatan futuristik dan ergonomis, dilengkapi dengan trend terkini dan teknologi mutakhir, sehingga membuat pengalaman berkendara menjadi menyenangkan, aman, dan nyaman sehingga cocok untuk masyarakat perkotaan. Jarak tempuh IONIQ Electric mencapai 373 km (berdasarkan NEDC[1]) dan 311 km (berdasarkan WLTP[2]) dalam sekali pengisian daya, sehingga dapat memenuhi berbagai aktivitas pemilik sehari-hari. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan  stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.

Sementara KONA Electric, memiliki bentuk dan kontur sporty untuk tampilan modern dan berorientasi pada tampilan ramah lingkungan. Sudut yang rendah dan lebar melengkapi profilnya, didukung jarak sumbu roda yang panjang, sehingga memastikan penanganan dan kontrol manuver yang gesit, juga memberikan stabilitas berkendara yang unggul saat melaju. Lengkungan roda aero-tuned yang halus dan penutup fasia belakang berpadu kuat dengan kilat LED futuristik untuk menciptakan tampilan ramah lingkungan berteknologi tinggi, serta dilengkapi dengan sunroof.

Jarak tempuh KONA Electric mencapai 345 km (berdasarkan NEDC[3]) dan 289 km (berdasarkan WLTP[4]) dalam sekali pengisian daya, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan gaya hidup pemilik. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit dengan pengisian cepat (pengisian nol hingga 80 persen @ 100 kW).

Hyundai Motors Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah program purna jual untuk IONIQ Electric dan KONA Electric, sebagai berikut :
➢     Road Assistance  yang siap menangani kendala pada kendaraan pelanggan  dalam situasi darurat, gratis selama masa garansi
➢     Layanan “Mobile Charging” secara gratis selama masa garansi (berlaku untuk area tertentu)
➢     Biaya Perawatan secara gratis hingga 5 tahun / 75.000 km (salah satu yang tercapai lebih dulu)
➢     Garansi Baterai Tegangan Tinggi 8 Tahun / 160.000 km (salah satu yang tercapai lebih dulu)
➢     Garansi Dasar 3 Tahun / 100.000 Km (salah satu yang tercapai lebih dulu)

Selain itu, dalam rangka menunjang kendaraan listrik di Indonesia, saat ini terdapat beberapa Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di Jakarta hingga Surabaya serta Bali dan Makassar. Lokasi-lokasi SPLKU di Jabodetabek  antara lain PLN Distribusi Jakarta Raya Gambir, Mall Senayan City, Aeon Mall BSD City, TangCity Mall, Supermall Karawaci. Untuk di luar Jabodetabek, seperti PLN Gedung Sate Bandung, PLN ULP Denpasar, PLN ULP Embong Wungu Surabaya, dan PLN Rayon Mattoangin Makassar.

“Kami berharap kehadiran kami sebagai game-changer di Indonesia dapat mendorong publik dan menunjukkan terobosan baru dalam teknologi otomotif dengan pengalaman kami. Hyundai mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan berorientasi pada manusia untuk masa depan guna memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami dengan model lintas segmen. Kami berusaha untuk berperan lebih dari sekadar menjadi produsen mobil tetapi juga untuk menjadi rekan seumur hidup bagi pelanggan.” tambah SungJong Ha.

Editor : Suhendri Wibowo | Sumber : HMID

[1] NEDC merupakan siklus mengemudi yang diperbarui pada tahun 1997, dirancang untuk menilai tingkat emisi mesin mobil dan penghematan bahan bakar pada mobil penumpang (tidak termasuk truk ringan dan kendaraan komersial)

[2]Gambar berdasarkan WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure) laboratorium statis gabungan siklus uji kota dan jalan raya. Hasil berkendara yang sebenarnya akan bervariasi tergantung pada kombinasi gaya mengemudi, jenis perjalanan, konfigurasi kendaraan, usia dan kondisi baterai, penggunaan fitur kendaraan (seperti AC), serta kondisi pengoperasian, lingkungan dan iklim.

[3] NEDC merupakan siklus mengemudi yang diperbarui pada tahun 1997, dirancang untuk menilai tingkat emisi mesin mobil dan penghematan bahan bakar pada mobil penumpang (tidak termasuk truk ringan dan kendaraan komersial)

[4]Gambar berdasarkan WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure) laboratorium statis gabungan siklus uji kota dan jalan raya. Hasil berkendara yang sebenarnya akan bervariasi tergantung pada kombinasi gaya mengemudi, jenis perjalanan, konfigurasi kendaraan, usia dan kondisi baterai, penggunaan fitur kendaraan (seperti AC), serta kondisi pengoperasian, lingkungan dan iklim.