PorProv XIII Sultra 2018 Cabor Balap Motor Sukses Digelar Dengan Banyak Catatan

6637
berebut posisi terdepan sejak lap awal
pertarungan seru dikelas beregu

OtomotifZone.com-Kolaka, Sultra. Susahnya cari fasilitas lahan umum untuk dijadikan sirkuit dadakan memang menjadi kendala serius gelaran PorProv Sultra ke 13 tahun 2018 cabor balap motor, pasalnya karena sebelumnya kabupaten Kolaka Utara yang akan menjadi tuan rumah, namun karena kebijakan Bupati baru berbeda dengan yang lama, membuat kabupaten Kolaka mendapat amanat untuk menggelar PorProv untuk semua cabor, termasuk Balap Motor.

Imbasnya sangat teras bagi cabor balap motor, sementara cabor lain masih bisa menggunakan fasilitas yang ada, sementara untuk cabang adu kebut harus membutuhkan lahan yang layak, baik dari sisi lebar dan panjang lintasan maupun segi safetynya, ini awal dari kurang maksimalnya gelaran Cabor balap motor.

penonton dan crew susah diatur
pihak kepolisian susah payah mengusir penonton jelang finish

Menggunakan lahan seadanya di bundaran Antam kota Kolaka, jalan raya dengan karater track sempit, bumpy dan berpasir disulap menjadi sirkuit yang memang sangat berbahaya, bukan saja bagi pembalap namun juga bagi para penonton, terbukti, saat hari Sabtu (8/12) lepas tikungan 3 dengan karakter blind track, penonton dengan seenaknya menyeberang tanpa mengetahui ada pembalap sedang melaju kencang, dan penontonpun tertabrak tanpa terelakan dan Minggu (9/12) sebagai puncak kegiatan tidak lebih baik dari hari sebelumnya.

Kesiapan panitia sendiri memang terjadi kegamangan, terlihat saat pengunduran tecnical meeting yang molor dari waktu yang dijadwalkan, menjadi salah satu indikasi kurangnya kesiapan secara matang, terbukti, saat gelaran, tidak ada penataan paddock yang layak untuk team, tujuan mengkarantina motor terpisah dari paddock juga sangat bagus, namun implementasinya jauh dari harapan, dimana semua motor kontingen dikumpulkan dibawah kanopi ruko disamping track start gate tanpa ada barikade.

crew hampir tertabrak
penonton dan crew hampir tertabrak

Indikasi ketidaksiapan panitia juga terlihat dengan didatangkannya Ir.Multazam dari Sulawesi Selatan, pa Mul panggilan akrabnya justru terlihat paling sibuk membantu layout track hingga kelengkapan lainnya, dipungkiri atau tidak kordinatot MotoPrix region 5 ini mempunyai peran sangat penting suksesnya gelaran ini.

Ir. Multazam, Kordinator MP region 5 didatangkan khusus
Ir. Multazam, Kordinator MP region 5 didatangkan khusus

Muhtar Syahrir atau lebih dikenal Boby, selaku Ketua Harian IMI Sultra dan menjadi ketua juri dalam kegiatan tersebut mengatakan, “gesernya venue dari Kolaka Utara ke Kolaka memang menjadi salah satu kendala kesulitan cabor mencari lokasi sirkuit yang layak, idealnya ada lahan didepan rumah dinas Bupati Kolaka, jalan yang luas dan lebar, namun tidak ada ijin karena tidak ada akses jalan lain jika jalan tersebut dipakai, sehingga  kami terpaksa menggunakan jalan raya ini, kami menyadari sirkuit ini jauh dari layak untuk gelaran sekelas PorProv, namun tidak ada alternatif lain”.

Anwar Mundu (kiri), Chika dan Muchtar Syahrir (kanan)
Anwar Mundu (kiri), Chika dan Muchtar Syahrir (kanan)

“Kami sangat mengerti dan memahami kondisi track seperti ini, kami sudah berusaha maksimal agar event ini berjalan lancar, diakui memang, susahnya crew team dan penonton tertib menjadi kendala gelaran berjalan dengan baik dari sisi safety, ini menjadi bahan evaluasi kami kedepan agar kejadian ini tidak terulang lagi”, papar Anwar Mundu selaku COC diamini Chika sebagai anggota juri.

Plus minus event digelar disirkuit dadakan memang banyak menyisakan cerita seru dan miris, sisi penyelenggaraan memang menjadi seru dan meriah karena siapapun bisa melihat aksi pembalap daerahnya, karena mudahnya akses, namun sisi safety tentunya jauh dari harapan, apalagi kurangnya pagar pengamanan yang tidak full mengelilingi track.

Juara adalah harapan dan tujuan, safety adalah prioritas, secara umum event sukses digelar namun seluruh pelaku harus duduk bersama, mengevaluasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, apalagi titel eventnya bukan event biasa.

penulis dan photo : Edi Batrawan