Panitia Pra PON Tidak Siap

351

Gelaran babak kualifikasi PON XVIII Riau mendatang yang digelar di sentul karting international cirkuit 24-26 November berakhir sudah, hingar bingar gelaran yang menginduk pada KONI banyak menyisakan catatan-catatan penting nan cenderung merah.

Dari berubah-ubahnya jadwal kegiatan, simpang siur pemakaian ban, aksi protes dan ancaman boikot sampai selesainya gelaranpun tidak ada yang namanya ceremony ataupun kata penutup dari panitia. Nahhh looooo….

Jadwal BK yang awalnya tanggal 22-24 nomber bergeser menjadi 24-26, didua tanggal tersebut sebetulnya banyak tarik menarik kepentingan yang punya kepentingan tentunya, kalau kami memberitakan yang penting aja kan..:)

Tanggal awal digeser karena banyak pembalap IP yang baru menyelesaikan sesi akhir IP di Binuang sehingga beberapa Pengprov yang pembalapnya ikut IP keberatan, dan pemunduran menjadi 24-26 november pun menjadi kendala karena 26-27 november digelar Grand Final motorprix seri 10 region 2 di  Kemayoran, kenapa ada kepentingan juga??? ya tentulahhh, karena pembalap unggulan region Jawa banyak yang dijagokan pengprovnya untuk mengikuti BK PON sentul, otomatis event grand final pasti sepi, dan terbukti kaaaaaaannnnnnnnnnnnn????? ramai kan jadinya…. heheh

Ketidaksiapan panitia bisa terlihat dari mepetnya waktu yang diberikan kepada Yamaha selaku penyedia motor, kenapa mepet ya karena dari pihak Yamaha sendiri tadinya tidak sanggup untuk menyediakan secepat itu dengan jumlah yang banyak, belum lagi harus diserahkan ke fihak TDR (Yonk Jaya) untuk pemasangan beberapa komponen yang bisa di ganti, terang sumber yamaha yang tidak mau tenar katanya, heheh.

Kesibukan kecil pun sempat terjadi ketika lepas brifing, yang tadinya terdengan issue ada kabar ban adalah corsa, ternyata ada keputusan pembebasan bagi team untuk menggunakan ban sesuai keinginan pembalap dan team,  adanya pengumunan itulah sempat terjadi antrian panjang nan lama sampai memakan waktu 5jam sampai beres penggantian ban dari ban awal ke ban FDR…. Selamat deh FDR diakui pembalap…heheheh…

Penyerahan motor dari pemegang tender (TDR) ke panitia pun masih banyak kekurangan, banyak spare part/kelengkapan safety yang tidak terpasang tidak sempurna, sehingga banyak mekanik yang dengan inisiatif sendiri mencoba untuk mengencangkan baut yang kendur, mulailah babak awal kekisruhan berasal, team Jabar yang dituduh menyetel Klep menjadi awal sasaran tembak dan tuduhan yang berujung tidak terbukti sampai gelaran berakhir, karena tidak ada satupun protes resmi dilayangkan. kasus ditutup. rebeesssss

Team Balipun demikian, demi safety, team mekanik minta bantuan supervisi dari yamaha untuk mengencangkan leher komstir pun dibikin ribut, padahal sudah melalui prosedur yang benar…wataawww… apa lagiiiii

Hari berikutnya OZ sudah mendengar kabar ada kontingen yang menggunakan oli racing menjadi sasaran tembak kembali, Jatim yang mendapat giliran cercaan dan serangan dari beberapa kontingen. panitia dibikin bingung bin pusing, gak tau memahami aturan yang dibikin atau berkelit dibalik sibuknya event ini, yang pada akhirnya sampai gelaran berakhir pihak Jatim tidak didiskualifikasi sesuai ancaman dari beberapa pengprov dan tetap lolos PON mendatang.

Kenapa dibilang panitia tidak siap? Dibuletin no.1/XI/IMI 2011 tentang aturan balap yang berbunyi, apabila kedapatan merubah/mengganti spare part yang sudah ditentukan akan dikenai diskualifikasi” .

Tidak tegaskan? bingungkah dengan aturan yang bikin sendiri atau ada kepentingan lain?? au ah lappp……

Tapi setelah OZ amati dibuletin memang tidak tertuang dan tertulis adanya OLI racing atau engga, itulah argumen yang dipakai Jatim menjadi alasan kuat. benar ato tidak, adil atau tidak kita serahkan pada nurani masing-masing, apakah itu semua benar adanya ato masing-masing cuci tangan????

Hanya 2 hal yang siap, team dari 33 pengrprov dan timing yang sudah siap. heheh

Ayo benahi jangan sampai kekisruhan BK terjadi kembali di PON mendatang………

kita junjung tinggi sportifitas.. salam olahraga…