Jelang TB CHM Grasstrack Ciamis : Jadwal Bentrok Dengan Event Lokal, Penyelenggara Protes Keras

950

OtomotifZone.com – Ciamis. Lagi dan lagi kembali terjadi ajang gelaran balap cakar tanah yang sudah mengantongi ijin resmi rekomendasi dari IMI Jabar harus bentrok lagi dengan gelaran serupa di hari yang meski kali ini berlokasi di kota berbeda, namun masih dalam wilayah satu region yaitu di kawasan Priangan Timur (Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran).

Adalah gelaran bertajuk TB CHM Grasstrack Open 2019 yang bakal digelar di Kalapa Jajar, Desa Sukaharja, Rajadesa, Ciamis, Jawa Barat, Minggu (20/10) dengan event lokalan alias tanpa rekom dari IMI Jabar dengan titel GTX & Minimoto Karang Taruna Cup Caborta, yang akan dihelat di sirkuit Alam Cilangmanuk, Jatiwaras, Tasikmalaya.

Dengan bentroknya event yang sama dan hanya terbentur di soal ijin resmi berupa rekomendasi dari IMI Jabar sebagai organisasi yang membidangi beragam kegiatan otomotif tentunya hal ini dianggap keberatan dan disikapi dengan protes keras dari penyelenggara di Ciamis. Apalagi karena mereka telah mengikuti jalur sesuai prosedur yang benar sehingga mengantongi ijin kegiatan balap grasstrack.

Seperti yang tertulis dalam Surat Permohonan Keberatan dari panitia penyelenggara sesuai tercantum resmi atas nama Ali Nugraha Noor selaku Ketua Panitia dan mengetahui Indra Kurniawan, sebagai Sekretaris event. Adapun yang tercantum dari isi surat tersebut adalah untuk meminta kepada IMI Jabar agar bisa menutup kegiatan di Tasikmalaya yang disinyalir tanpa ijin alias liar.

BACA JUGA :

Hasil Lomba Hari Sumpah Pemuda Open Road Race Championship 2019

Menyikapi hal ini pihak IMI Jabar yang diwakili oleh Biro Grasstrack dan juga Komisi Grasstrack turut buka suara perihal fenomena balapan lokal atau liaran tanpa rekom IMI Jabar yang sering terjadi belakangan ini. “Sebetulnya untuk permasalahan event lokal yang tanpa rekom itu memang sudah ada bagiannya atau petugas yang berkewenangan, dalam hal ini Pansus Balapan Liar yang terdiri dari Polisi, Pengacara dan Pengurus IMI Jabar.

Namun yang menjadi masalahnya Pansus ini tidak bisa berbuat banyak, karena untuk kewenangan utamanya ada di pihak Kepolisian,” ujar Effi Kasepi, selaku Biro Grasstrack IMI Jabar.

Lebih lanjut dituturkan pula oleh Rifki Widia. “Memang jadi bingung juga untuk menyikapi soal event lokalan sekarang ini, karena secara instusional sudah di sampaikn ke pihak yang berwenang agar segera menangani hal ini di Sekretariat. Akan tetapi hasilnya masih sangat tidak optimal, entah itu terbentur di mana dan apa kita juga tidak dapat intervensi terlalu jauh. Paling juga di kembalikan lagi pada pihak yg bertangung jawab dalam hal ini di Sekretariat,” ujar Rifki sebagai Komisi Grasstrack IMI Jabar.

Sepertu diketahui pula pada akhir pekan kemarin terdapat dua event resmi grasstrack yakni di kota Sumedang dan Tasikmalaya. Kemudian ada gelaran yang sama dan tanpa rekom di Tasikmalaya, Kuningan dan Indramayu. Mirisnya ini seolah jadi hal biasa yang belakangan ini justru semakin marak dan gencar diadakan event liaran atau lokalan yang tanpa ijin resmi rekomendasi IMI Jabar.

“Padahal untuk event liar ini beberapa tahun lalu sangat jarang terjadi. Dan menyikapinya sudah di bentuk Pansus Balapan Liar, yang telah berjalan tahun lalu dengan cukup optimal. Tapi sekarang ini malah kurang maksimal lagi dalam memberantas dan hasilnya seperti ini,” tukas Rifki Widia.

Semoga saja dengan adanya kejadian di soal event balapan liar yang tanpa ijin rekomendasi ini segera bisa diatasi kembali oleh pihak berwenang dalam hal ini koordinasi yang baik antara IMI Jabar dan juga pihak terkait seperti Kepolisian serta Pengacara yang ditunjuk sebagai bagian dari Pansus Balapan Liar ini.

bentrok

Penulis : Obeth | Foto : Obeth