Test Ride Kawasaki Ninja ZX-25R: Bikin Ketagihan Nge-Gas

246

OtomotifZone.com – Surabaya. PT Surapita UniTrans, main dealer motor Kawasaki wilayah Jatim, NTT dan Ambon memberi kesempatan media untuk menjajal performa Kawasaki Ninja ZX-25R.

OtomotifZone.com yang mendapat kesempatan kencan pertama kali, sengaja melakukan test ride di sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Seperti apa ulasannya? Yuuk disimak

Posisi Berkendara.

Posisi berkendara cukup nyaman

Pertama kali duduk di jok Kawasaki Ninja ZX-25R, busa joknya tebal dan empuk. Dengan tinggi badan test rider OZ 158cm, posisi riding masih cukup nyaman, meskipun kaki harus jinjit. Namun tangan masih dapat meraih dan mengendalikan setang dengan baik karena posisinya cukup rendah (underyoke).

Jok tebal dan empuk

Performa dan Handling

Di trek lurus ZX-25R dengan mudah mencapai kecepatan 126 km/jam

Begitu mesin dinyalakan dan pelintir handel gas, mesin 250cc 4 silinder segarisnya terasa sangat responsif. Tenaga maksimalnya 36.8 kW (50PS) sanggup digeber hingga 18.000 rpm, yang disalurkan melalui 6 percepatan.

Kawasaki membekali ZX-25R dengan Power Modes, F (Full) dan L (Low). Pada posisi F, mesin akan mengerahkan 100 persen dari tenaga 51ps (50,3dk) yang dimiliki. Sementara pada mode L hanya 65 persen yang akan dimuntahkan atau sekitar 33,15ps (32,7dk).

Teknologi itu dipadukan dengan teknologi Kawasaki TRaction Control (KTRC) yang punya 3 tingkat dan dapat dinonaktifkan.

Tombol untuk mengatur Power Modes dan Kawasaki TRaction Control

Karena kondisi sirkuit ada beberapa genangan air setelah diguyur hujan, OZ menggunakan setting Power Modes pada posisi L dan Kawasaki Traction Control (KTRC) di level 3.

Dikisaran 3000-9000 rpm mesin terasa kalem bin jinak. Saat keluar tikungan langsung pelintir handle gas, motor tetap tenang dan tenaga gak menghentak. Selanjutnya melahap trek lurus sirkuit Gelora Bung Tomo, saat rpm menyentuh angka 10.000rpm karakter bengis Kawasaki langsung terasa. Motor seketika berubah jadi garang dengan tenaga berlipat-lipat. Gak heran, badan seperti didorong kedepan.

Nafas yang dihasilkan Kawasaki Ninja ZX-25R ini cukup panjang, sayang jarak panjang sirkuit hanya 400 meter. Itu sebabnya OZ hanya bisa menggunakan gigi 3 dengan kecepatan maksimal 126km/jam sebelum masuk R1 sirkuit Bung Tomo, Surabaya.

Fitur quick shifter untuk menambah dan mengurangi gigi membuat perpindahan terasa lebih halus yang didukung teknologi auto blipper.

Terbukti saat OZ mengurangi gigi tanpa tarik tuas kopling, secara otomatis putaran mesin teriak untuk menyesuaikan engine brake.

Suara knalpot lembut diputaran bawah, melengkin khas moge di 6000 rpm keatas

Berbicara soal handling, motor ini juga sangat anteng dan ‘nurut’ ketika keluar-masuk tikungan. Tidak ada gejala ‘ngepot’ saat keluar tikungan. Apalagi saat ban sudah mencapai suhu ideal (setelah 3 putaran sirkuit) OZ makin pede pelintir gas dan rebahin motor.

Handel gas dipelintir saat keluar tikungan, motor tetap stabil berkat power modes dan kawasaki traction control

Meskipun bobotnya 182 kg untuk tipe ABS SE, ZX-25R, namun saat dipakai berkendara handlingnya cukup lincah. Ini berkat disupport dua sokbreker yang mumpuni.

Suspensi.

Upside down tetap stabil termasuk saat melakukan pengereman ekstrim.

Upside down tipe Separate Function untuk front Fork – Big Piston (SFF-BP) 37mm mampu meredam dengan baik dan terasa empuk. Hal ini dirasakan OZ saat keluar masuk tikungan sirkuit. Motor tetap stabil termasuk saat melakukan pengereman ekstrim.

Tentu ini dipadu dengan Monosok berkonstruksi Horizontal Back-link dengan 5 tingkat setelan preload. Setelan standar tingkat 2 masih terasa terlalu empuk untuk bobot OZ 68 kg. Solusinya kalau ingin lebih stabil harus naik 1 tingkat.

Monosok berkonstruksi Horizontal Back-link dengan 5 tingkat setelan preload.

Meskipun merasakan sedikit bergoyang saat melibas tikungan sirkuit namun redamannya yang padat dan lembut tetap memberi kestabilan yang baik.

Pengereman.

Dibekali Cakram semi-floating 310 mm yang diapit kaliper radial mount 4 piston,

Soal pengereman terutama bagian depan terasa sangat istimewa. Dibekali Cakram semi-floating 310 mm yang diapit kaliper radial mount 4 piston, performanya gak perlu diragukan. Tuas rem tetap ringan saat ditekan, namun daya cengkram rem sangat pakem.

Keistimewaan fitur Antilock Braking System (ABS) ZR-25R sudah aktif sebelum roda mengunci. Ini karena modul ABS dapat memprediksi bahwa roda akan mengunci.

Cakram belakang

Penulis: Hendra Sonie : Foto: HS, Aki